Monday 13 January 2014

"KNOWLEDGE MANAGEMENT (GSLC-3)"

Knowledge Management adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari Knowledge Management adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan.
Cut Zurnali (2008) mengemukakan istilah knowledge management pertama sekali digunakan oleh Wiig pada tahun 1986, saat menulis buku pertamanya mengenai topikKnowledge Management Foundations yang dipublikasikan pada tahun 1993. Akhir-akhir ini, konsep knowledge management mendapat perhatian yang luas. Hal ini menyatakan secara tidak langsung proses pentransformasian informasi dan intellectual assets ke dalam enduring valueKnowledge management merupakan kekhususan organisasi (organization-specific), ketika perhatian dasarnya adalah ekploitasi dan pengembangan organizational knowledge assets kepada tujuan-tujuan organisasi selanjutnya. Knowledge management bukan merupakan sesuatu yang lebih baik (better things), tapi untuk mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih baik (things better).
Kegiatan Knowledge Management ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan Knowledge Management antara lain:
  • Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam bentuk eksplisit
  • Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat
  • Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi
  • Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi
  • Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal
  • Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka
  • Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam memahami Knowledge Management.
Transfer pengetahuan (salah satu aspek dari Knowledge Management) dalam berbagai bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam kerja, magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan programmentoring. Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan.
Mengutip pendapat Henczel dalam Singh (2007), Cut Zurnali mengemukakan bahwa untuk mendefinisikan knowledge benar-benar sulit sebagaimana menggabungkan banyak intangibles seperti pengalaman (experience), intuisi (intuition), pertimbangan (judgement), keahlian (skill), dan pelajaran yang dipelajari (lessons learned), yang secara potensial memperbaiki berbagai tindakan. Knowledge merupakan keadaan kognitif pikiran yang dicapai dengan menggabungkan pemahaman dan kognisi (understanding and cognition). Hal ini sering ditunjukkan sebagai penyusunan dan pendokumentasian knowledge seperti patentsdatabasesmanualsreports,procedures, dan white papers.
Terdapat beberapa definisi Knowledge Management, yang dirangkum Singh dalam Cut Zurnali (2008), yaitu:
  1. Menurut Dimttia dan Oder (2001), Knowledge Management adalah mengenai penggalian dan pengorganisasian pengetahuan untuk mengembangkan organisasi yang menguntungkan dan lebih efisien. Secara terperinci Dimttia dan Oder memaparkan bahwa manajemen pengetahuan merupakan proses menangkap keahlian kolektif organisasional, di mana pun pengetahuan tersebut berada, baik di dalam database, pada paper-paper, atau di kepala orang, dan kemudian mendistribusikan pengetahuan tersebut ke mana pun agar dapat menghasilkan pencapaian yang terbesar.
  2. Menurut Wiig (1999), Knowledge Management adalah bangunan sistematis, eksplisit dan disengaja, pembaharuan, dan aplikasi pengetahuan untuk memaksimalkan efektivitas yang berkenaan dengan pengetahuan organisasi dan pengembalian kembali aset pengetahuan organisasi.
  3. Menurut Townley (2001),Knowledge Management adalah seperangkat proses menciptakan dan berbagi pengetahuan ke seluruh organisasi untuk mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan organisasi. Jadi, manajemen pengetahuan adalah mengenai meningkatkan penggunaan pengetahuan organisasional melalui praktik-praktik manajemen informasi dan pembelajaran organisasi untuk mencapai keunggulan kompetetitif dalam pengambilan keputusan.

Sunday 15 December 2013

"KNOWLEDGE MANAGEMENT (GSLC-2)"

KNOWLEDGE CAPTURE AND CODIFICATION

Knowledge Capture and Codification merupakan fase pertama dari siklus Knowledge Management, yang berkaitan dengan upaya mendapatkan tacit knowledge sehingga dapat menjadi explicit dan explicit knowledge menjadi terorganisasi dan terkodifikasi. Tahap ini masih pada tahap mendapatkan /identifikasi, belum sampai pada penciptaan pengetahuan. Jika tahapan ini berhasil maka dilanjutkan dengan knowledge sharing and dissemination lalu knowledge acquisition and application. Aktivitasnya meliputi discovery, organization an integrated of knowledge into the fabric of organization sehingga menjadi part of knowledge base of organization. Setiap organisasi memiliki sebuah memory yang merupakan pengalaman karyawan dikombinasikan dengan tangible data dan knowledge di organisasi.

Kenapa hal ini diperlukan ? Pengetahuan merupakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Perusahaan harus bisa beradaptasi untuk bisa survive. Penguasaan pengetahuan yang metodis, sistematis dan intentional sangat bernilai strategis bagi perusahaan. Oleh karenanya harus diatur dan ditata sedemikian agar dapat digunkan secara efektif dan efisien di dalam organisasi. Penggunaan organisasi knowledgebase, dengan potensi individual skill, kompetensi, thought, inovasi dan idea memungkinkan untuk bisa berkompetisi di masa depan dengan lebih efektif. Di masa depan, perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan pada pengetahuan individu dan pekerja yang punya kemampuan strategis, melainkan menjadikannya sebagai pengetahuan organisasi.

Yang sukar adalah menangkap tacit knowledge karena ini merupakan menangkap pengalaman, keahlian individu dalam organisasi dan menyediakan bagi siapapun yang membutuhkannya.Tacit akan tetap tacit sampai ada yang mengajukan pertanyaan hingga menjadi explicit.Capture explicit knowledge adalah merupakan pendekatan sistematik untuk capture, organizing dan refining informasi agar mudah ditemukan dan digunakan untuk proses belajar dan problem solving. Capture knowledge dapat dilakukan dalam tingkatan individu serta kelompok dalam organisasi.

Tacit konowledge ditangkap dengan mengubahnya ke dalam repertoire pengetahuan, yang berupa fakta dan aturan yang jelas dan mudah dipahami, yang meliputi procedural dan declarative knowledge. Di tingkatan individu, dilakukan dengan wawancara ahli, belajar dengan diberi petunjuk, belajar dari observasi, story telling, adhoc sessions, road maps, learning history, action learning, E-learning, learning dengan pembicara tamu dan benchmarking. Di tingkatan organisasi, dilakukan dengan vicarious learning, experiental learning dan inferential process.

Explicit knowledge codification merupakan upaya untuk menjadikan pengetahuan menjadi tangible dan explicit ke dalam dokumen sehingga dapat dikomunikasikan lebih luas dan murah. Kualitas kodifikasi meliputi akurasi, kemudahan dibaca/dipahami, diakses, kemutakhiran dan kredibilitasnya. Teknik yang bisa dipakai adalah cognitive maps, decision trees, knowledge taxonomies dan task analysis.

Untuk memungkinkan hal-hal ini terjadi maka perlu :
- Pemberian penghargaan pada kontributor pengetahuan
- Ingat untuk melupakan, yaitu mengingat kegagalan sehingga tidak perlu dilakukan kembali
- Jangan menghilangkan pengetahuan saat transfer
- Ingat paradox nilai knowledge, yaitu semakin tacit semakin berharga sehingga perlu untuk menggali pengetahuan tacit.


Beberapa Cara Dalam Memperoleh Pengetahuan

1.Pengamatan Di Tempat
  • Yakni suatu proses interpretasi, dan merekamkelakuan suatu penyelesaian masalahdi suatu lokasi
  • Lebih mendengarkan daripada bicara
  • Beberapa pakar tidak senang jika diamati
  • Proses dapat saja menjadi kacau satu sama lain
2.Brainstorming(bertukar pikiran)
Merupakan sebuah pendekatan terhadap suatu pemecahan untuk sebuah permasalahan, secara tidak terstruktur. Pada kehidupan sehari-hari, proses ini dapat digambarkan ketika kita bercerita terhadap orang lain, dan mendapatkan masukan dan saran dari orang tersebut.
  • Peranan 'Knowledge Developer' Dalam Sesi Bertukar Pikiran.
-memperkenalkan sesi bertukar pikiran(brainstorming).
-Memberikan pakar permasalahan sebagai bahan pertimbangan.
-Mendesak pakar, agar mengeluarkan solusi atau ide.
-Melihat tanda-tanda masukan-masukan yang selaras.

3.Electronic BrainstormingPendekatan yang menggunakan komputer untuk bertukar pikiran dengan banyak pakar dalam satu waktu, kegiatan ini dapat dicontohkan dengan salah satunya kita melakukan suatu Confrencepada sebuah virtual office dengan lebih dari satu pakar dalam satu waktuBiasanya proses ini diawali dengan suatu proses perencanaan untuk mengidentifikasi sasaran, tujuan dan struktur agenda dari proses ini. Kelebihan dari proses ini salah satunya adalah dengan banyaknya pakar yang terlibat, maka proses ini memungkinkan opini yang keluar tidak bertabrakan. Untuk para pakar yang pasif atau mungkin kurang percaya diri dalam beropini, proses ini dapat menyamarkan para pakar yang dimaksud diatas, sehingga mencegah adanya penilaian secara individu masing-masing pakar.

4.Pengambilan Keputusan Secara Mufakat.

Point terakhir ini tentunya sudah lekat di kebudayaan kita, karena bentuk negara kita yang demokrasi, sehingga memungkinkan rakyat mengemukakan pendapatnya masing-masing. Membuat suatu keputusan terbaik melalui suatu keputusan dan kesepakatan bersama. Proses seperti ini memungkinkan proses penyaluran pengetahuan lebih optimal,dikarenakan adanya alasan-alasan yang bermunculan ketika mencari suatu solusi, maka user yang terlibat akan mendapatkan pengetahuan, seiring statement yang diutarakan oleh para pakar.

Nominal Group Technique(NGT)
Sebuah metode dalam pembuatan keputusan yang digunakan diantara beberapa kelompok yang ingin menghasilkan keputusansecepatnya, menggunakan voting, tetapi dengan ketentuan semua saran dan masukan dari berbagai group diakomodir.

Kapankah NGT Digunakan..?!
NGT(Nominal Group Technique) dapat digunakan ketika:
  • Salah satu anggota sebuah kelompok lebih vocal dibanding yang lainnya
  • Salah satu anggota suatu kelompok berfikir 'diam' lebih baik dari apapun mem
  • Adanya salah satu kecenderungan seorang anggota suatu kelompok tidak ikut berpartisipasi.
  • Ada suatu kelompok tidak memberikan sejumlah gagasan
  • Ada anggota group baru yang masuk ke tim
  • Terjadi Konflik
5. REPERTORY GRID
Seorang pakar dilihat sebagai seorang ilmuwan yang mengkategorikan suatu masalah menggunakan model dari expert itu sendiri. Dengan begitum ketika suatu kelompok melakukan diskusi, dengan lebih dari satu pakar, maka tiap-tiap pakar mempunyai kemungkinan memodelkan suatu permasalahan secara berbeda atau tak sama. Grid digunakan untuk menangkap dan mengevaluasi pemodelan permasalahan yang dilakukan pakar.

Keuntungan dan Kerugian
  • menyarankan agar pakar berpikir lebih serius, tentang permasalahan dan bagaimana memecahkannya
  • Susah di kelola ketika suatu grid yang besar dengan ditambah detail yang komplekls
  • Karena memiliki sifat kompleks dan dapat di kelola, cara inibiasa digunakan, di awal-awal perolehan pengetahuan(knowledge capture)
6.Delphi Method(Metode Delphi)
Merupakan salah satu metode survey seorang pakar untuk mendapatkan solusi dari sebuah permasalahan, biasanya pakar menggunakan quisioner yang diberikan untuk pakar lainnya untuk menyatukan tanggapan guna menyelesaikan suatu permasalahan yang sulit. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ini adalah:
  • Responden dapat dirahasiakan
  • Tanggapan dapat di kontrol
  • Data dapat ditampilkan secara statistik
  • Dengan begini pakar terlihat seperti kekurangan pengetahuan dalam penarikan keputusan final
  • Quisioner yang di desain dengan baik dapat menimbulkan beberapa permasalahan

7.Concept Mapping
Merupakan sebuah kumpulan konsep yang mengandung cabang dan mata rantai. Cabang merepresentasikan suatu konsep dan mata rantai merepresentasikan hubungan antar konsep.Cara ini merupakan salah satu jalan yang efektif untuk suatu kelompok agar berfungsi tanpa kehilangan kepribadiannya masing-masing

Wednesday 30 October 2013

"KNOWLEDGE MANAGEMENT (GSLC-1)"

PENGERTIAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

Menurut Holsapple dan Joshi (2004), Knowledge Management (KM) dianggap sebagai suatu entitas yang sistematik yang berupaya untuk memperluas, mengolah dan menerapkan pengetahuan yang tersedia dengan cara memberikan nilai tambah pada entitas dalam mencapat tujuannya.

Secara umum, manajemen pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Pengertian knowledge management menurut Tobing (2007) yaitu pengelolaan knowledge perusahaan dalam menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage) dalam mengoptimalkan proses penciptaan, pengomunikasian dan pengaplikasian semua knowledge yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan bisnis. Dari pernyataan tersebut KM  harus mendukung tujuan jangka panjang institusi untuk senantiasa memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Wiig (1999) berpendapat bahwa fokus manajemen knowledge adalah penentuan, pengorganisasian, pengarahan, memfasilitasi, dan pemantauan knowledge-terkait dengan praktik dan aktivitas yang diperlukan untuk mencapai strategi dan tujuan organisasi yang diinginkan. Meskipun definisinya berbeda-beda, dapat ditarik pengertian bahwa knowledge management menekankan:
  • Adanya usaha yang serius untuk meningkatkan sistem kognisi (organisasi, manusia, teknologi, atau gabungan manusia dan teknologi).
  • Adanya aset-aset knowledge yang dikelola, yang berasal dari dalam dan luar organisasi, individu atau kelompok.
  • Adanya proses pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan knowledge tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Adanya penyebaran knowledge dan pengalaman baik melalui akses langsung ke database maupun melalui sharing dan kolaborasi ke lingkungan internal dan eksternal organisasi.
  • Adanya kreativitas dan inovasi menciptakan knowledge baru.
  • Adanya pengelolaan penciptaan knowledge (knowledge creation) dan pengorganisasian knowledge

SEJARAH KNOWLEDGE MANAGEMENT

KM upaya memiliki sejarah yang panjang, untuk memasukkan on-the-job diskusi, magang formal, forum diskusi, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional dan program mentoring. Baru-baru ini, dengan peningkatan penggunaan komputer di paruh kedua abad ke-20, adaptasi teknologi yang spesifik seperti basis pengetahuan, sistem pakar, pengetahuan repositori, sistem pendukung keputusan kelompok, intranet, dan kerjasama yang didukung komputer telah diperkenalkan untuk lebih meningkatkan upaya tersebut.

Pada tahun 1999, istilah manajemen pengetahuan pribadi diperkenalkan yang mengacu pada manajemen pengetahuan pada tingkat individu.

Dalam hal perusahaan, koleksi awal studi kasus mengakui pentingnya pengetahuan dimensi manajemen strategi, proses, dan pengukuran. Kunci pelajaran termasuk: orang-orang, dan budaya yang mempengaruhi perilaku mereka, adalah satu sumber daya paling penting bagi penciptaan pengetahuan yang sukses, diseminasi, dan aplikasi; kognitif, sosial, dan proses belajar organisasi sangat penting untuk keberhasilan strategi manajemen pengetahuan; dan pengukuran, benchmarking, dan insentif sangat penting untuk mempercepat proses belajar dan untuk mendorong perubahan budaya. Singkatnya, program manajemen pengetahuan mengesankan dapat menghasilkan manfaat bagi individu dan organisasi jika mereka terarah, konkret, dan tindakan-oriented.


Baru-baru ini dengan kedatangan Web 2.0, konsep manajemen pengetahuan yang telah berkembang menuju visi lebih didasarkan pada partisipasi rakyat dan munculnya. Baris ini disebut evolusi Enterprise 2.0 (McAfee 2006). Namun, ada perdebatan dan diskusi yang berkelanjutan (Lakhani & McAfee 2007), apakah Enterprise 2.0 hanyalah sebuah mode yang tidak membawa sesuatu yang baru atau berguna atau apakah itu, memang, masa depan pengetahuan manajemen.

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

KM akan lebih baik dipahami ketika konsep memori organisasi (OM) dan organisasi pembelajaran (OL) dimasukkan. Jenex dan Olfman (2002) mengemukakan bahwa tiga bidang tersebut saling terkait dan memiliki dampak terhadap efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi adalah seberapa baik organisasi tersebut beraktivitas untuk membuat organisasi lebih kompetitif. OL adalah proses yang digunakan organisasi untuk belajar membuat aktivitas menjadi lebih baik. OL akan berhasik jika penggunanya memanfaatkan pengetahuan.

http://hnindito.files.wordpress.com/2009/12/impact.gif?w=300&h=171

Knowledge Management System adalah system yang diciptakan untuk memfasilitasi penangkapan, penyimpanan, pencarian, transfer dan penggunaan kembali pengetahuan. Alavi dan Leidner (2001) mendefinikan KMS sebagai “IT (Information Technology)-based systems developed to support and enhance the organizational processes of knowledge creation, storage/retrieval, transfer, and application.”. Tidak semua KM di implementasikan dengan IT, namun keberadaan IT menjadi enablerimplementasi KM.

Alavi dan Leiner (2001) mengklasifikasikan KMS berdasarkan siklus hidup knowledge yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pembuatan knowledge, penyimpanan dan pemanggilan knowledge, transfer knowledge, aplikasi knowledge.

Marwick (2001) mengklasifikasikan KMS berdasarkan suatu model yang dibuat oleh Nonaka (1994) yaitu Sosialisasi, Ekstrenalisasi, kombinasi dan internasionalisai (SECI)

Borghoff dab Pareschi(1998) mengklasifikasikan KMS berdasarkan arsitektur manajemen yang terdiri dari empat kelas komponen yaitu  repositories dan libraries, komonitas knowledge worker, knowledge mapping dan knowledge flows.

Hahn dan Subramani (2001) mengklasifikasikan knowledge berdasarkan sumber yang disupport yaitu artifak terstruktur, individual terstruktur, artifak tidak terstruktur dan Individual tidak terstruktur.

Binney (2001) mengklasifikasikan KMS berdasarkan spectrum knowledge. Spektrum ini merepresentasikan batasan dari suatu tujuan, dapat berupa transaksional KM, analitikal KM, basis proses KM, pemgembangan KM , inovasi dan kreasi KM.

Zack (1999) mengklasifikasikan KMS secara integrative sebagai fasilitas transfer knowledge eksplisit dan secara interactive sebagai fasilitas media transfer tacit knowledge.

Hal yang perlu dicermati adalah pengukuran model sukses dari KMS. Turban dan Aronson (2001) mengemukakan tiga hal sebagai berikut:
  • Menyediakan basis value bagi perusahaaan
  • Menstimulasi management agar focus pada hal-hal yang penting
  • Menjustifikasi investasi dari aktivitas KM
  • Dua pendekatan dasar yang digunakan untuk menentukan keberhasilan knowledge management:

    1. Pertama dilihat pada efektifitas implementasi proses KM sebagai indicator sukses pelaksanaan, dengan harapan bahwa proses yang efektif akan mengarah pada penggunaan pengetahuan. Metode pendekatan ini akan mengidentifikasi keberhasilan penerapan KM dari faktor sukses nya
    2. Kedua dengan melihat dampak dari pelaksanaan KM atau KMS, dengan harapan bahwa jika ada dampak dari menggunakan pengetahuan, maka implementasi KM atau KMS berhasil.

PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN KNOWLEDGE

Penciptaan  pengetahuan melibatkan  lima  langkah  utama, Von Krogh,  Ichiyo  serta Nonaka  mengemukakan  bahwa  penciptaan  pengetahuan  organisasional  terdiri  dari  lima langkah utama yaitu:

Berbagi pengetahuan terbatinkan,
Menciptakan konsep       
Membenarkan konsep,
Membangun prototype, dan
Melakukan penyebaran pengetahuan di berbagai fungsi dan tingkat di organisasi.


Skyrme membedakan siklus inovasi dan siklus knowledge management seperti yang terlihat pada Gambar dibawah

KM Cycle

Siklus  knowledge management   mempunyai  kelebihan  dalam  hal  pengkategorian, pengoraganisasian  dan  penyimpanan,  deseminasi,  dan  kemudahan  untuk  diakses.  Dengan demikian siklus konsep yang dibangun atas knowledge management jauh lebih baik dan lebih mendorong terjadinya inovasi dibandingkan dengan siklus inovasi itu sendiri.

Friday 14 December 2012

"Pemanfaatan ICT Dalam Industri"

Pengertian ICT ?

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. TIK mencakup tiga aspek yaitu teknologi komputer, muatan informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer dan muatan informasi dikenal dengan istilah teknologi informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Perkembangan ICT 

Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat sekali terutama teknlogi di bidang informasi dan komunikasi, baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi ini sangat penting sekali bagi suatu negara apalagi bagi negara yang berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini juga tidak kalah pesatnya di banding dengan Negara-Negara lain. Komunikasi yang dahulu identik dengan penggunaan kabel pun mulai ditinggalkan. Untuk mengakses informasi secara cepat, kini manusia tidak lagi bergantung pada teknologi ‘kabel’. Sebagai gantinya, jaringan nirkabel (tanpa kabel) kini telah menggeser peranan jaringan berkabel. Seiring perkembangan Zaman, Teknologi informasi dan komunikasi ini sangat berperan penting dalam tingkat kehidupan  di masyarakat suatu negara atau daerah sehingga dalam penerapannya menimbulkan dampak dan akibat. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini terutama dibidang informasi dan komuniksi sehingga orang sekarang ini dapat sangat mudah untuk mengakses dunia maya dimana pun berada baik lewat handphone atau pun laptop. dengan kemudahan tersebut kalau tidak diikuti dengan pengawasan yang ketat dari kita semua maka juga akan berdampak negatif terutama terhadap anak anak. Jadi ini menjadi tugas kita semua untuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai mana mestinya agar bermanfaat dalam kehidupan kita semua.

Manfaat Perkembangan ICT

Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.

Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan

Dampak Positif Perkembangan ICT
  1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat, sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
  2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, misalnya A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
  3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat. Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.
  4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi. Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
  5. Adanya “share” budaya antar daerah. Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak Negatif Perkembangan ICT
  1. Timbulnya jenis kejahatan baru. Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
  2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
  3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar. Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
  4. Kurangnya ruang privasi. Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
  5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter. Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
  6. Meningkatnya angka pengangguran. Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
Pemanfaatan ICT Pada Dalam Sektor-Sektor Industri

Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.

Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki banyak manfaat dalam segala bidang industri seperti industri pendidikan, industri kesehatan, perekonomian, pemerintahan, dan lain sebagainya. Dalam e-article ini saya akan membahas pemanfaatan ICT dalam berbagai macam sektor industri, serta peran ICT dalam dunia kerja dan pemerintahan.
  •          Pemanfaatan ICT Dalam Dunia Bisnis

    Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.Selain ERP, perusahaan-perusahaan sekarang ini sudah banyak menggunakan sistem absen seperti scanner sidik jari untuk para karyawannya . Para pengusaha juga memanfaatkan adanya internet untuk mencari tenaga/karyawan baru untuk bekerja diperusahaannya. Dalam urusan bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. Sedangkan dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.Sehingga dengan adanya ICT ini para pelaku perdagangan dan orang orang yang bekerja di bank tidak perlu repot-repot bekerja secara manual.

    ·         Pemanfaatan ICT Dalam Sektor Ekonomi
       
          Peran TIK dalam bidang ekonomi sangat tidak mungkin untuk dihindari. Dalam dunia ekonomi, teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman.  Dalam bidang ekonomi, peranan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan. Dengan adanya internet, segala jenis transaksi perdagangan maupun bisnis dapat dilakukan tanpa perlu beranjak dari meja kerja kita, dan tanpa perlu antri berjam-jam di loket-loket pelayanan, serta tanpa dibatasi oleh waktu. Kemajuan perkembangan TIK lainnya adalah adanya kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian barang secara online melalui:internet (e-buy), perdagangan barang secara elektronik (e-commerce),tanpa kita harus ke tempat tujuan. Keunggulan teknologi informasi dan komunikasi juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk mendukung bisnis mereka. Misal-nya: perdagangan saham secara online (bursa efek), dan lain sebagainya.

    ·         Pemanfaatan ICT Dalam Sektor Perbankan

    Tak bisa dipungkiri bahwa di era modern ini TIK memiliki peranan di segala bidang termasuk bidang perbankan. Artikel TIK akan membahas tentang peran TIK dalam bidang perbankan. Sejumlah bank di Indonesia saat ini memanfaatkan TIK untuk meningkatkan layanan kepada para nasabahnya. Sebagai contok, para nasabah dapat mengambil uang dari mesin ATM yang telah tersedia selama 24 jam sehari. Bahkan beberapa bank telah menjalin kerja sama yang memungkinkan nasaba mengambil uang lewat ATM bank lain yang memiliki logo ATM bersama. Kehadiran telpon seluler pun mengilhami penyelenggaraan bank untuk membuat layanan yang disebut mobile banking atau M-banking. Dengan menggunakan SMS, nasabah sudah bisa memeriksa saldo ataupun melakukan transaksi lainnya seperti membayar biaya telpon rumah dan mentransfer uang ke rekening orang lain. Layanan lainnya yaitu internet banking. Dengan menggunakan koneksi internet, para nasabah bisa melakukan aktivitas perbankan melalui komputer yang terkoneksi internet. Transaksi internet banking yang bisa dilakukan berupa memeriksa saldo, mentransfer uang, melakukan deposito, melihat sejarah transaksi. Bahkan ada bank yang sudah menyediakan layanan membuka rekening bank online tanpa Anda harus mengantri di bank tersebut.

    ·         Pemanfaatan ICT Dalam Sektor Kesehatan

    Penerapan TIK dalam bidang kesehatan telah mengubah pola juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien, yaitu dengan sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

    ·         Pemanfaatan ICT Dalam Sektor Pendidikan

    Penerapan TIK pada bidang pendidikan telah memberikan kontribusi bagi perkembangan teknologi pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan hadirnya e-learning setiap siswa bisa mengakses materi pembelajaran yang disediakan melalui situs. Siswa bisa berinteraksi dengan guru atau dengan siswa lain tanpa harus harus hadir dikelas. Materi pembelajaran online, membuat siapa saja bisa mengakses materi tersebut tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

    ·         Pemanfaatan ICT Dalam Sektor Pemerintahan

    Sedangkan penerapan TIK dalam pemerintahan dikenal dengan istilah e-government.  Tujuan pemanfaatan TIK dalam pemerintahan adalah agar pelayanan kepada masyarakat dalam lebih efisien. TIK juga dapat memberdayakan masyarakat karena dengan adanya infrastruktur e-government akan lebih mudah dan lebih cepat untuk mengakses informasi dari pemerintah. Selain itu, TIK dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.


    Source :

    http://www.teknologiinformasidankomunikasi.com/ict/teknologi-informasi-dan-komunikasi/

    http://hidupdalammimpi.wordpress.com/2012/03/13/peran-tik-dalam-bidang-ekonomi/

    http://www.artikeltik.com/peranan-tik-dalam-bidang-perbankan.html

    http://catatanmycampuz.blogspot.com/2011/08/peranan-tik-dalam-pariwisata.html

    http://nurkhoirionline.blogspot.com/2011/07/dampak-perkembangan-teknologi.html